About Me

Foto saya
Bandung , Jawa Barat, Indonesia
Straight Edge Till Die ! !

28 September 2012

Story Of SKA



Sejarah ska umumnya dibagi menjadi tiga periode: ska asli Jamaika dari tahun 1960-an (gelombang pertama), kebangkitan ska 2 ToneInggris pada akhir 1970-an (gelombang kedua), dan gerakan ska gelombang ketiga yang dimulai pada 1980-an, dan meraih kepopuleran di Amerika Serikat pada 1990-an.
Imbasnya memang bergeser ke belahan dunia manapun termasuk Indonesia. Ketika meledak tren ska, banyak band yang lahir dan disebut sebagai band ska. Untuk menyebut nama seperti Jun Fan Gan Foo, Es Coret, Arigatoo [berubah jadi Souljah], Collonyet, UFO, Dirty Dools, Purpose, Jet Coaster, Rolling Doors. Nama lain yang akhirnya jadi ikon ska [bahkan sampai sekarang] adalah Tipe-X dan Shaggy Dog [band asal Jogjakarta].
Saat musik rock merajai televisi dan radio di era 90-an, musik yang satu ini tiba-tiba muncul dan langsung menjadi tren tersendiri di anak-anak muda. Nggak cuma nge-trend di telinga, ska juga menjadi tren lifestyle remaja saat itu. Baju pantai celana pendek, dengan dandanan necis menjadi wabah seiring demam ska.
Meski identik dengan hura-hura dan pesta, rupanya awal ska memiliki sejarah gelap dengan syair-syair berisi penderitaan bangsa terjajah yang tersamar dengan alunan aransemen musik dansa. Tren musik ska berjalan tidak sampai satu  dekade. Dan setelah itu, banyak band ska pada bubar, meski banyak yang tetap berkecimpung di ranah musik [mungkin yang sedang tren juga].
Popularitas ska memang tidak sekencang pop, jazz, atau rock mungkin. Tapi sebenarnya ska adalah musik yang cair dan bisa ngeblend dengan genre apapun, secara asik. Di Indonesia, ska punya pengaruh yang kuat di industri. Tak cuma itu, fans ska termasuk fanatik dengan genrenya. Jadi, kadang-kadang mereka yang tidak tahu, merasa bahwa ska adalah “hidup-mati” mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar